Mandai, Kuliner Khas Kalimantan Selatan

Indonesia kaya akan berbagai jenis kulinernya, jumlah suku bangsa yang begitu banyak dan percampuran suku bangsa dengan selera masing-masing turut menyumbang munculnya berbagai jenis-jenis masakan di Indonesia.

Negeri indonesia tercinta yang terkenal akan kekayaan rempah-rempahnya ini menyimpan sejuta potensi wisata kuliner yang tiada duanya. Dengan bahan-bahan dasar yang rata-rata masih alami, kuliner di negeri sendiri terasa unik dan nikmat dengan aroma-aromanya yang begitu khas.
Berikut visitkalsel.com akan membahas salah satu kuliner khas Kalimantan Selatan yang termasuk masih langka di Indonesia karena bahan utama pembuatannya yang hanya terdapat di daerah-daerah tertentu saja.

Cempedak yang memiliki nama latin Artocarpus champeden adalah tanaman buah-buahan dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa serta keharumannya layaknya buah nangka, hanya saja tekstur dan kelembutan daging buahnya berbeda, cempedak memiliki tekstur yang lebih lembut dan wangi yang lebih menyengat dari nangka.

Beda daerah berbeda juga sebutannya di Indonesia cempedak adalah nama yang paling umum dan banyak dikenal. Selain cempedak, di daerah tertentu buah ini disebut nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), cubadak hutan (Minangkabau), tiwadak (Banjar) dan lain-lain.
Bagi masyarakat Kalimantan, khususnya masyarakat Banjar, Mandai terdengar tidak asing dan bahkan sangat terkenal.

Mandai adalah sebutan untuk kulit cempedak yang sudah melalui proses fragmentasi. Masakan olahan yang bahan utamanya adalah kulit cempedak ini bisa dijadikan lauk untuk menemani makanan utama seperti nasi, pakai sambal, rasanya sangat nikmat dengan tekstur berserat serta lembut, kelembutannya tergantung seberapa lama kulit cempedak di rendam loh sob.

sumber : www.visitkalsel.com

No comments:

Post a Comment